Ilmu Pangkal Kemuliaan

on Minggu, 27 Desember 2015

            Alhadulillah segala puja serta puja syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita beribu-ribu nimkat sehingga kita masih bisa diberikan kesempatan untuk menghirup udara segar. Pun tak lupa shalawat serat salam pada baginda besar Muhammad SAW motivator seluruh umat yang telah mengubah peradaban jahili menuju peradaban yang islami.
            
Sahabat KAPMI yang dirahmati Allah SWT. Tidak lain tidak bukan bahwa ilmu adalah pangkal dari kemuliaan. Betapa banyak orang-orang besar meraih kemuliaan karena ilmu. Kita mengenal Albert Einstain, Ishac Newton, Said Nursi, Imam Syafi’i dll, mereka adalah tokoh-tokoh ulama spektakuler, cerdas,  dan karya-karyanya tersebar diseluruh penjuru bumi.
           
Kisah-kisah mereka tercatat dalam sejarah sebagai para ulama. Ilmu-ilmu yang mereka wakfkan bermanfaat sampai detik ini. Mengutip dari sebuah hadis shahih bahwa amalan yang tidak terputus sampai akhir hayat salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Jika kita analogikan pahala layaknya emas betapa melimpahnya emas yang telah mereka dapat.
            
Ilmu yang membedakan antara seseorang yang jahil dan alim. Ilmu pun meningkatkan status sosial dalam masyarakat. Lebih dari itu kemuliaan dimata manusai mungkin tidak sebarapa. Yang lebih penting adalah kemuliaan dimata Allah SWT sang pencipta alam semesta. Karena hanya dengan ilmu manusia mulia dimata Allah.
            
Namun mulia dimata Allah tidak serta merta karena ilmu yang melimpah saja lebih dari itu dalam Quran pun dijelaskan bahwa “Sesungguhnya, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang bertakwa”.[1]. Kemuliaan dapat didapat dengan ilmu namun sebaik-baiknya ilmu adalah yang mengantarkan kita kepada ketakwaan pada Allah SWT.
            
Ada tiga tipe seorang ulama dalam memperoleh sebuah ilmu. Yang pertama adalah ulama yang mendapatkan ilmu lalu tidak mempengaruhi apapun pada dirinya. Kedua ulama yang mendaptkan ilmu lalu diaplikasikan pada kehidupan sehari-harinya. Ketiga ulama yang mendpatkan ilmu teraplikasikan dalam kehidupan lalu ia amalkan pula pada orang lain maka itulah sebaik-baiknya ulama.
            
Jadilah sebaik-baiknya hamba Allah, tidak hanya mulia dimataa manusia namun mulia dimataNya.


[1] Qs: Al-Hujjurat (49) : 13

0 komentar:

Posting Komentar